WANITATAMA MUSEUM, HOTEL, AND CONVENTION

Kompleks Mandala Bhakti Wanitatama adalah monumen cagar budaya yang dibangun sebagai pengingat terselenggaranya Kongres Perempuan Indonesia I, tahun 1928 di Yogyakarta, yang perayaannya pada 22 Desember lebih dikenal sebagai Hari Ibu di Indonesia.

Wanitatama memiliki 3 bangunan convention hall yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam event seperti pameran, wisuda, dan yang terbanyak adalah untuk event pernikahan. Bangunan-bangunan convention hall (Balai) tersebut diberi nama tokoh perempuan berpengaruh dalam pewayangan, yaitu Balai Shinta (Paling timur) Balai Kunthi (tengah) dan Balai Utari (paling barat).

Balai Shinta merupakan bangunan dengan kapasitas terbesar yaitu sekitar 1.300 tamu dan memiliki interior ukiran klasik. Interior yang khas pada Balai Shinta tersebut menjadikannya sebagai gedung pernikahan dengan nuansa traditional yang kental sehingga membuat momen pernikahan lebih terasa sakral dan agung (Njawani).

Balai Shinta memiliki fasilitas ruangan untuk persiapan team catering, ruangan untuk rias pengantin, space untuk VIP, space untuk musik (band atau gamelan), dan kamar mandi / toilet untuk tamu.

Lokasinya yang berada di dekat pusat kota Yogyakarta, dan di pinggir jalan besar memudahkan akses transportasi. Fasilitas Halte Trans Jogja, dekat dengan Bandara Adisucipto, Stasiun Kereta Api Tugu dan Lempuyangan serta area parkir yang luas membuat Wanitatama mudah dicapai dari mana saja.

Selain convention hall, Wanitatama mempunyai Hotel dengan harga yang affordable, fasilitas yang nyaman, dan lingkungan yang ramah untuk anak-anak. Wanitatama juga memiliki masjid sebagai tempat Ibadah, museum untuk penunjang pendidikan, dan cafe yang instagramable (bisa untuk sekedar berkumpul bersama teman, gathering acara santai, hingga rapat semi-formal).

Hal menarik lainnya dari Wanitatama Museum, Hotel and Convention adalah terdapat unit kegiatan yang tidak dimiliki oleh Hotel and Convention lainnya, yaitu Indonesia Women Center (IWC) yang merupakan bagian dari kegiatan sosial. IWC memfasilitasi perempuan dan siapa pun yang membutuhkan konseling, konsultasi, dan/atau pendampingan terkait kekerasan berbasis gender.

Penulis: Sri Budi Astuti

Penyunting naskah: Ratih HN